“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”. [Roma 5 : 8].
Kriss Akabusi, atlit pelari kelas dunia, terlahir di Inggris dari orangtua yan berasal dari Nigeria. Ketika dia masih balita, orang tuanya kembali ke negara asal mereka dan meninggalkan Kriss hidup berpindah-pindah di antara sejumlah rumah asuh.
Bertahun-tahun kemudian, ia memperoleh pengalaman visi tentang Yesus Kristus. “Sepertinya saya sedang berenang menuju ke suara yang berkata: “Datanglah kepada-Ku semua yang berbeban dan Aku akan memberi kelegaan”. Saya membayangkan Yesus dan berteriak keras kepada-Nya ….. mengundang Dia datang kepada kehidupan saya. Ketika saya lakukan itu, suatu perasaan mengagumkan meliputi saya. Saya merasa begitu bahagia dan tenteram; saya merasa seperti terlahir kembali, segala sesuatu kelihatannya seperti baru ….. .
“Satu dari begitu banyak perubahan dalam kehidupan saya adalah pertumbuhan rasa damai dalam diri saya. Akan tetapi, suatu perubahan yang lebih penting adalah kemampuan saya menyatakan dan menerima kasih …..
“Saya tidak mau mengatakan: ‘Sekarang saya tidak mempunyai persoalan lagi’. Saya tahu masih ada banyak perubahan yang harus dilakukan, dan saya tahu bahwa Tuhan mengasihi saya dan Ia akan menolong saya melewati tantangan-tantangan yang akan datang. Seluruh kehidupan saya betul – betul hanya untuk mencari kasih. Dunia mengatakan, “Apa saja yang anda ingini, ambillah! Banyak orang percaya hal ini, tetapi dalam lubuk hati mereka yang dalam, mereka tahu bahwa itu bohong. Yesus adalah satu-satunya jawaban”.
Hal yang perlu dicamkan
Mengapa Allah yang kudus dan sempurna mengasihi kita? Memperhatikan semua kekurangan kita, kegagalan dan kelemahan kita yang tidak habis – habisnya, jawaban untuk pertanyaan itu tidak mungkin. Satu – satunya yang berkenan adalah, Allah mengasihi. Dan Firman-Nya yang menentukan jawaban ialah bahwa Ia mati untuk kita, “sungguh pun kita berdosa”. Kasih Allah adalah pilihan-Nya, suatu refleksi dari karakter – Nya, dan merupakan anugerah – Nya pada kita. Kita tidak perlu mengerti alasan – Nya untuk mengasihi kita; kita hanya perlu merespon dalam kerendahan hati dan berterima kasih.
Allah mengasihi anda sebelum anda lahir, ketika anda hanya suatu pemikiran dalam pikiran-Nya. FBL/